Advertisement

Tuesday, March 1, 2011

Manajemen Sebuah Pondasi #1


Perusahaan tanpa segmentasi pasar yang jelas, tidak akan memiliki nilai efektif dan efisiensi dalam mencapai visi yang telah dicanangkan atau direncanakan. Begitu pula sebuah perusahaan atau sebut saja organisasi yang tidak memiliki manajemen yang solid, pasti akan banyak menimbulkan problem-problem baru. Lalu apa yang menjadi masalah apabila manajemen tidak di implementasikan secara serius. Pastinya banyangan kegagalan akan menjadi terus menghantui.

Sebelumnya, coba kita pahami betul apa itu manajemen. Menurut Stoner, “Manajemen adalah proses perencanaan , pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.” Kalau kita coba pilah-pilah sedikit, missal, Perencanaan tak sekedar kegiatan rapat kemudian menetapkan visi dan misi. Namun dalam menetapkan perencanaan tersebut perlu didasarkan pada berbagai metode atau logika yang matang, bukan atas dasar proyeksi dugaan atau antuisi atau firasat semata. Ini sangat krusial karena penetapan yang asal-asalan tidak di pondasi dengan dalih yang kuat, akan sangat minim untuk mempengaruhi orang agar bekerja keras dengan dedikasi tinggi.

Setelah perencanaan, hal yang perlu dilakukan adalah pengorganisasian. Bermula dari perekrutan Sumber daya Manusia, hingga penyusunan hirarki organisasi agar tercapainya integrasi kerja organisasi yang solid dan maksimal. Jadi semakin terkoordinir dengan baik, berarti langkah vital atau langkah awal dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi sdah tercapai. Karena orang yang tepat dengan kompetensi yang tepat telah berada diposisi yang tepat.

Selanjutnya, setelah hirarki organisasi sudah tersusun, tanpa pengarahan maka supervise dapat terjadi “Miss Communication” antar sejawat maupun antar departemen dan divisi terkait. Coba bayangkan apabila kita dipimpin oleh pemimpin yang cuek / acuh / apatis. Hal ini akan sangat mempengaruhi psikis para bawahan dalam kinerja atau konduite bawahan. pAti para bawahan akan bercermin sama dengan pemimpin mereka, yaitu cuek, malas-malasan atau mungkin ambigu karena tidak adanya pengarahan. Jadi pada hakikatnya seorang pemimpin yang baik pasti akan banyak melakukan pengarahan semaksimal mungkin, serta memberikan influenze / pengaruh / motivasi kerja pada bawahannya agar kompetensi yang terpendam itu dapat digali lebih lagi untuk pencapaian tujuan yang maksimal. Tak pelak, pemimpin tidak hanya menggunakan wibawanya dalam memberikan perintah. Namun mereka juga harus bijak dalam membantu para bawahan dapat bekerja sesuai target tetapi juga nyaman.

Setelah operasional berjalan sebagaimana mestinya hal yang perlu dilakukan adalah pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memonitor, apakah pelaksanaan dilapangan sudah sesuai dengan arah tujuan organisasi. Apabila ada ketidakberesan atau melencengnya visi dan misi, maka perlu adanya pelurusan jalur oleh manajer. Dan, apabila ada kegagalan target dengan adanya pengawasan, Standart Operasional Procedure yang ditentukan dalam perencanaan tadi dapat langsung dikoreksi, hal ini secara sistematis akan turun kepengorganisasian dengan asumsi apakah perlu diadakan restrukturisasi organisasi tau tidak.

Semua fungsi manajemen ini menjadi tulang punggung sebuah organisasi. Sebab itu, implementasinya haruslah jelas dan nyata. Perlu diingat, bahwa kegagalan atau kesuksessan sebuah organisasi tergantung dari manajer memaksimalkan fungsi-fungsi manajeman diatas.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powered by Blogger